Label

Rabu, 19 Februari 2014

10 Alasan Liverpool vs Chelsea Masih Sebuah Big Match

10 Alasan Liverpool vs Chelsea Masih Sebuah Big Match

12alvscmsbmf.jpg
Banyak yang mengatakan bahwa laga ini sudah tidak lagi seseru dulu. Alasannya mudah. Liverpool sekarang sedang memasuki masa suram. Mereka terkatung-katung di posisi tujuh klasemen sementara. Padahal sebenarnya sih posisi tujuh bukan merupakan posisi yang buruk seandainya mereka bukanlah tim yang menjuarai liga Inggris 18 kali, menjuarai UEFA Champions League 5 kali, dan terdaftar sebagai Purnawirawan “The Big Four”.Namun apakah anda yakin bahwa laga ini sudah tidak layak untuk ditonton? Tolong, jangan sejahat itu. Berdasarkan data statistik yang baru saja otak saya buat, mereka berdua masih berada di peringkat keempat dan kelima kok dalam daftar “Klub Yang Paling Sering Dijadikan Bahan Ejekan”. Mereka hanya kalah dari Manchester United, Manchester City, dan Arsenal. Ini artinya, kedua klub tersebut masih mendapatkan perhatian yang cukup besar dari para pecinta sepakbola.


1. Mari Bernostalgia
Admit it. We all still give a shit to Liverpool, don’t we? The Reds memang sudah tidak lagi seperkasa dulu. Mereka bahkan tidak lagi mengikuti kompetisi paling bergengsi antar klub Eropa, UEFA Champions League. Namun, kalau memang mereka sekarang adalah tim kecil, mengapa kita masih mau peduli setiap mereka kalah?Chelsea juga bukan tim yang memiliki tradisi juara seperti Liverpool. Namun sejak
kedatangan Roman Abramovich, tim ini perlahan menunjukkan eksistensinya di dunia sepakbola. Menambah jumlah klub Inggris yang diidolai oleh fans-fans yang sedang mencari jatidiri. Sederet nama-nama beken tertera di jersey berwarna biru mereka.Well, akhir-akhir ini, banyak anak muda yang mengatakan bahwa anak kecil zaman sekarang kasihan. Mereka tidak mengenal permainan-permainan atau hal-hal seru yang dulu kita alami di era 90an hingga awal 2000an. So, bagaimana kalau kita lakukan hal yang serupa dengan match ini? Apabila anak zaman sekarang menganggap pertandingan ini tidak seru, ya kita harus menganggap match ini tetap wajib untuk ditonton. Hitung-hitung sekalian nostalgia pertarungan antara dua tim Big Four. Masalahnya kita tidak tahu kan kalau mungkin beberapa tahun kedepan ada tim yang menggunakan patch berbeda?


 2. UEFA Champions League Spot
Menang dari Fulham pada pertandingan tengah minggu kemarin membuat Chelsea kembali mengambil alih peringkat ketiga Barclays Premier League yang sebelumnya sempat dikudeta oleh rekan sekota mereka, Arsenal. Hal ini juga tidak terlepas dari hasil imbang yang didapat The Gunners ketika menghadapi Everton sehari sebelumnya.Chelsea memang masih memiliki satu pertandingan lebih banyak ketimbang Arsenal dan Everton. Namun selisih poin yang begitu tipis nampaknya harus menjadi perhatian mereka. Mereka bukan Manchester United yang bisa semena-mena membuang poin karena memiliki selisih 18 angka (sekarang tinggal 13).Pertandingan melawan Liverpool hari minggu nanti harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik demi terjaminnya posisi di UEFA Champions League musim depan. Chelsea setidaknya akan berjuang untuk membawa pulang satu poin mengingat The Reds kerap bermain di luar akal sehat ketika bertanding dengan klub-klub besar.


 3. Europa League Please
Lagi, lagi, dan lagi. Liverpool kembali gagal untuk membuktikan diri mereka sebagai tim besar di musim ini. Jumlah kemenangan mereka terlalu sedikit jika dibandingkan dengan akumulasi jumlah seri dan kalah. Mereka yang dulunya biasa hidup di sebuah pulau yang terletak di utara bernama “Big Four”, harus terdampar ke pulau yang letaknya sedikit di tengah bernama “Mid-Table”.Peluang untuk lolos ke UEFA Champions League memang masih belum tertutup secara sistematis. Namun sayangnya, sepakbola bukanlah semata-mata tentang hitung-hitungan. Karena seandainya sepakbola hanyalah soal hitung-hitungan, maka dapat saya pastikan PSSI pasti tidak akan perlu repot-repot membereskan masalah match fixing #ehSatu-satunya peluang yang terbuka untuk menyelamatkan muka mereka adalah lolos ke Europa League musim depan. Dan kemenangan atas Chelsea hari minggu nanti akan membuat mereka setidaknya masih memiliki harapan akan hal tersebut. 


4. Benitez Is Coming Home
Mungkin ini yang dinamakan takdir. Seandainya pertemuan pertama antara Chelsea dan Liverpool tidak dilakukan di Stamford Bridge, tentu cerita mengenai pertemuan kedua di hari minggu nanti tidak akan semenarik ini.Salah satu pelatih kesayangan The Kop,Rafael Benitez, sekarang sedang menjalani hari-hari terberatnya dalam hidup. Bukan karena bobot perutnya yang bertambah, namun karena para fans Chelsea yang tidak memberikannya dukungan. Padahal, di sebuah kota di Inggris bernama Liverpool, ada sekumpulan fans yang masih menyanyikan namanya dengan penuh cinta.So, on Sunday, we’ll gonna see some interesting and lil’ bit odd scene. Ketika para away fans yang datang tidak memberikan dukungan kepada pelatihnya sendiri, tapi malah fans lawan yang memberikan kehangatan bagi pelatih lawan


.5. How Is It Going, Rodgers?
Ketika datang, Brendan Rodgers diberikan Liverpool dengan kondisi yang tidak layak pakai. Mereka baru saja mengakhiri musim di peringkat ke delapan. Kehilangan pemain penting seperti Dirk Kuyt. Dan mengikuti Europa League hasil dari menjuarai Carling Cup dengan kapasitas tim yang kurang mendalam.Oleh sebab itu, Rodgers membawa beberapa pemain seperti Fabio Borini dan Joe Allen untuk memperkuat skuad. Hasilnya sebenarnya tidak terlalu buruk untuk tim yang bisa disebut sedang melakukan revolusi. Taktik tiki-taka yang diterapkan mantan pelatih Swansea tersebut berjalan cukup apik, meski pada akhirnya mereka malah kesulitan mencetak gol. Dan pembelian Daniel Sturridge dan Philippe Coutinho pada bursa transfer musim dingin juga tidak buruk bagi saya.Hanya permasalahnnya sekarang adalah, mampukah manajemen Liverpool bertahan dengan kondisi ini? Konon kabarnya, Rafael Benitez akan kembali mengisi kursi pelatih di Anfield musim depan. Dan oleh karena itu, saya yakin Rodgers pasti sangat bernafsu untuk memenangi pertandingan ini demi membuktikan kapasitasnya bahwa ia pantas melatih klub seperti Liverpool. 



6. This Is Anfield
Suatu hari, Real Madrid datang ke Inggris untuk menghadapi Liverpool dalam ajang UEFA Champions League. Fernando Morientes adalah salah satu pemain yang termasuk dalam skuad yang terbang dari Madrid. Ketika sampai di Anfield dan mendengar para fans nya bernyanyi, ia menelepon ayahnya hanya untuk mengatakan bahwa ia tidak pernah merasakan atmosfir sehebat itu. Padahal, ia bermain untuk Madrid! Well, tidak lama berselang, ia resmi berseragam Liverpool meski karirnya disana tidak cukup cemerlang.Anfield konon adalah salah satu stadion dengan atmosfir terbaik di dunia. Saya masih mengatakan “konon” karena saya sendiri belum pernah merasakannya secara langsung. Namun jelas bahwa dengan begitu banyak orang yang mengatakan hal tersebut, pasti hal ini bukan main-main.Stadion ini sebenarnya bukan merupakan stadion yang angker bagi Chelsea. Mereka pernah mengalahkan The Reds pada tahun 2009 (UCL) dan 2010 (BPL). Namun tentu akan sangat menarik melihat tekanan yang diberikan oleh seisi stadion kepada punggawa The Blues. Dan kita yang menyaksikannya di layar kaca, pasti bisa turut merasakan sensasinya meski hanya sepersekian persen.Oh iya, satu lagi. Laga antara dua tim ini tidak pernah berakhir imbang sejak tahun 2008! 


7. Daniel Sturridge’s Payback Time
Kali ini, bukan Luis Suarez yang menjadi perhatian saya. Saya jujur lebih melihat bahwa laga ini akan sangat emosional bagi seorang Daniel Sturridge. Jika dilihat dari kacamata karirnya, mungkin ia memang bukan berasal dari akademi Chelsea. Jadi seharusnya tidak ada ikatan emosional diantara Sturridge dan Chelsea.But hey! Sturridge pernah menjadi bagian dari tim inti Chelsea pada musim lalu. Ia bermain 28 kali dan mencetak 11 gol bagi The Blues. Namun sayang, kedatangan pemain-pemain baru membuat masa depannya di klub London tersebut harus pupus.Sekarang, di Liverpool, ia menjadi salah satu pilihan utama Brendan Rodgers di lini depan. Permainannya juga tidak buruk. 12 kali bermain dan telah mencetak lima gol di semua ajang. Maka dalam pertandingan besok, saya yakin ia akan bermain mati-matian demi membuat Chelsea menyesal telah menyia-nyiakan dirinya. 


8. Philippe Coutinho vs Eden Hazard
Berhubung akhir-akhir ini Bolatotal sedang membahas dunia hipster, maka mari kita ikut membahas sesuatu yang hipster. Ketimbang membandingkan Frank Lampard vs Steven Gerrard yang lebih cocok sebagai lawan daripada lawan, saya lebih memilih melihat adu kreatif antara dua pemain muda, Philippe Coutinho dan Eden Hazard.Kontribusi Hazard di musim perdananya bagi Chelsea tidak perlu diragukan lagi. Meski mungkin pada akhir musim sangat terbuka kemungkinan bahwa ia tidak meraih gelar apapun, rasanya ia tetap boleh berbangga hati dengan performanya sendiri. Maklum, ia telah 12 gol dan 12 assists hingga sejauh ini.Mungkin kalau melihat dari statistik gol dan assist, saya sedikit tidak adil jika membandingkannya dengan Coutinho. But, IMHO, pemain yang dibeli dari Internazionale Milan ini mempunyai kualitas untuk berkembang sebagai pemain kelas dunia di masa mendatang. Ia berkali-kali menjadi awal dari terciptanya gol Liverpool. Coba lihat penampilannya di Barclays Premier League sejauh ini yang baru bermain delapan kali, namun sudah mencetak dua gol dan tiga assists.Jadi, pada pertandingan hari minggu nanti, saya sangat menantikan adu kreativitas antara kedua pemain muda ini. 


9. We Love You, Fernando!
Berhubung pada pertandingan melawan Manchester City di FA Cup kemarin yang diturunkan oleh Rafael Benitez adalah Demba Ba, maka saya cukup yakin bahwa yang akan memulai pertandingan sebagai striker adalah Fernando Torres. Mantan anak kesayangan The Kop.Saya pernah melihat sebuah acara di ESPN. Ketika itu, El Nino baru memutuskan pindah ke Chelsea. Dan ESPN secara jahil datang ke Anfield pada sebuah pertandingan. Disana, sang pembawa acara memberikan baju Liverpool ke seorang anak kecil. Tentu sang anak menerimanya dengan sukacita. Namun setelah membalik jersey dan melihat yang tertera adalah nama Torres, anak tersebut langsung membuang baju tersebut ke lantai dan menunjukkan mimik wajah kesal. Ya, kurang lebih seperti itulah kebencian para Liverpudlians terhadap Torres.Namun melihat bahwa sekarang mantan striker mereka tidak sehebat dulu, saya yakin fans Liverpool mensyukuri penjualan yang membuat mereka mendapatkan dana sebesar 50 juta Poundsterling tersebut.Saya yakin pada laga nanti, Liverpudlians akan menyanyikan lagu yang bermaksud untuk mengejek Torres. Sedangkan bagi Torres, ini adalah ajang pembuktian diri bahwa dirinya (masih) patut diberi label sebagai striker hebat. 

10. #JusticeForThe96
Ketika Margareth Thatcher meninggal, saya langsung berpikir reaksi apa yang akan diberikan oleh para hooligans di Inggris, terutama fans Liverpool. Maklum, Thatcher merupakan salah satu pencetus sepakbola modern yang sangat anti terhadap hooliganism. Bagi para hooligans klub-klub Inggris sendiri, sang Iron Lady merupakan musuh bersama yang membuat hidup mereka menjadi tidak seindah dulu.Tak berselang lama, pertanyaan saya terjawab. Saya membaca berita bahwa banyak Liverpudlians di Twitter yang bersikap dingin terhadap kematian Thatcher. Bahkan malah ada yang bersukacita atas kematiaannya! Hal ini tidak terlepas dari Tragedi Hillsborough yang selama ini kebenaraannya di tutup-tutupi oleh mantan PM Inggris tersebut.Pertandingan melawan Chelsea hari minggu nanti akan menjadi pertandingan pertama di Anfield setelah perayaan 24 tahun Tragedi Hillsborough pada tanggal 15 April kemarin. Emosional? Pasti. Sang tuan rumah, Liverpool,  tentu akan sangat bernafsu untuk memenangi pertandingan ini demi memberikan sedikit hadiah kepada mereka-mereka yang telah berkorban nyawa demi klub kesayangan mereka. Meski tidak setimpal, namun ini akan menjadi tiga poin yang sangat manis.
  
sumber 188bet by : google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar